Jumat, 09 Desember 2011

ACTIVE AND PASSIVE VOICE

ACTIVE AND PASSIVE VOICE
Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kata kerja transitif mempunyai dua voice (ragam gramatikal), aktif dan pasif.
1) Bentuk aktif adalah orang, binatang, atau benda yang ditunjukkan oleh subjek dikatakan
melakukan sesuatu pada yang lain.
Contoh: Karim killed a tiger. Karim membunuh seekor harimau
2) Bentuk pasif adalah orang, binatang atau benda dikatakan menderita sesuatu dari
sesuatu yang lain.
Contoh: A tiger was killed by Karim. Seekor harimau dibunuh oleh Karim
Bentuk pasif :
(To Be +V3 Past Participle)
Aturan-aturan :
a) Kata kerja transitif tidak digunakan dalam bentuk pasif, kecuali kalau kata kerja itu
menggunakan cognate object dalam bentuk aktif.
Aktif : She sang a fine song. Ia menyanyikan sebuah nyanyian yang merdu
Pasif : A fine song was sung by her. Sebuah nyanyian yang merdu dinyanyikan
olehnya
b) Bilamana kalimat diubah dari bentuk aktif ke pasif, objek untuk kata kerja aktif menjadi
subjek untuk kalimat kerja pasif.
objek untuk kata kerja aktif :
Aktif: Linda can make tarts. Linda dapat membuat kue tart
Subjek untuk kata kerja pasif :
Pasif: Tarts can be made by Linda
c) Retained object (objek yang tetap dipakai/dipertahankan dalam pasif)
Dua buah objek dalam kalimat aktif, ketika diubah menjadi kalimat pasif, masih tetap ada sebuah objek dipertahankan, objek ini dinamakan retained object. Objek ini mungkin objek tak langsung dari kata kerja aktif atau objek langsung dari kata kerja aktif.
Objek tak langsung dari kata kerja aktif
- Kata Kerja aktif Kata kerja pasif
We gave him a prize A prize was given him by us
Objek langsung dari kata kerja aktif
- Kata Kerja aktif Kata kerja pasif
We gave him a prize He was given a prize by us

Kamis, 08 Desember 2011

Pengertian Musik

Pengertian Musik


Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga yang terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat melayu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Pengertian ini sesuai dengan pendapat Hamzah (1988) yang menyatakan bahwa : Perkembangan musik melayu dapat diklasifikasikan kepada sembilan bentuk, berdasarkan bentuknya yaitu:
(1) musik tradisional melayu,
(2) musik pengaruh India, Persia, dan Thailand atau Siam seperti : nobat, menhora, makyong, dan rodat,
(3) musik pengaruh Arab seperti : gambus, kasidah, ghazal, zapin, dan hadrah,
(4) nyanyian anak-anak,
(5) musik vokal (lagu) yang berirama lembut seperti tudung periuk, damak, dondang sayang, dan ronggeng atau joget,
(6) keroncong dan stambul yang tumbuh dan berkembang awalnya di Indonesia,
(7) lagu-lagu langgam,
(8) lagu-lagu patriotik tentang tanah air, kegagahan, dan keberanian,
(9) lagu-lagu ultramodern yang kuat dipengaruhi budaya barat.
Berdasarkan pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwasanya musik dapat juga disebut sebagai media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik sangat Universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya.
Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni.
Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik, termasuk sejarah peradaban Melayu. Dalam masyarakat Melayu, seni musik ini terbagi menjadi musik vokal, instrument dan gabungan keduanya. Dalam musik gabungan, suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian. Alat-alat musik yang berkembang di kalangan masyarakat Melayu di antaranya: canang, tetawak, nobat, nafiri, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, rebana, serunai, rebab, beduk, gong, seruling, kecapi, biola dan akordeon. Alat-alat musik di atas menghasilkan irama dan melodi tersendiri yang berbeda dengan alat musik lainnya.

Manuk dadali

Manuk dadali


Mesatngapungluhur jauh di awang awang
Meberkeunjanjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeungpamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
gadangjeungpartentang taya badingan nana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan ka sieun leber wawanenna
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia jaya
Manuk dadali pang kakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahirihiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali gadung siloka sinatria
Keur sukamna bangsa di nagara Indonesia

Mitologi POHACI

Dahulu kala di Kahyangan, Batara Guru yang menjadi penguasa tertinggi kerajaan langit, memerintahkan segenap dewa dan dewi untuk bergotong-royong, menyumbangkan tenaga untuk membangun istana baru di kahyangan. Siapapun yang tidak menaati perintah ini dianggap pemalas, dan akan dipotong tangan dan kakinya. Mendengar titah Batara Guru, Antaboga (Anta) sang dewa ular sangat cemas. Betapa tidak, ia samasekali tidak memiliki tangan dan kaki untuk bekerja. Jika harus dihukum pun, tinggal lehernyalah yang dapat dipotong, dan itu berarti kematian. Anta sangat ketakutan, kemudian ia meminta nasihat Batara Narada, saudara Batara Guru, mengenai masalah yang dihadapinya. Tetapi sayang sekali, Batara Narada pun bingung dan tak dapat menemukan cara untuk membantu sang dewa ular. Putus asa, Dewa Anta pun menangis terdesu-sedu meratapi betapa buruk nasibnya.
Akan tetapi ketika tetes air mata Anta jatuh ke tanah, dengan ajaib tiga tetes air mata berubah menjadi mustika yang berkilau-kilau bagai permata. Butiran itu sesungguhnya adalah telur yang memiliki cangkang yang indah. Barata Narada menyarankan agar butiran mustika itu dipersembahkan kepada Batara Guru sebagai bentuk permohonan agar beliau memahami dan mengampuni kekurangan Anta yang tidak dapat ikut bekerja membangun istana.
Dengan mengulum tiga butir telur mustika dalam mulutnya, Anta pun berangkat menuju istana Batara Guru. Di tengah perjalanan Anta bertemu dengan seekor burung gagak yang kemudian menyapa Anta dan menanyakan kemana ia hendak pergi. Karena mulutnya penuh berisi telur Anta hanya diam tak dapat menjawab pertanyaan si burung gagak. Sang gagak mengira Anta sombong sehingga ia amat tersinggung dan marah. Burung hitam itu pun menyerang Anta yang panik, ketakutan, dan kebingungan. Akibatnya sebutir telur mustika itu pecah. Anta segera bersembunyi di balik semak-semak menunggu gagak pergi. Tetapi sang gagak tetap menunggu hingga Anta keluar dari rerumputan dan kembali mencakar Anta. Telur kedua pun pecah, Anta segera melata beringsut lari ketakutan menyelamatkan diri, kini hanya tersisa sebutir telur mustika yang selamat, utuh dan tidak pecah.
akhirnya Anta tiba di istana Batara Guru dan segera mempersembahkan telur mustika itu kepada sang penguasa kahyangan. Batara Guru dengan senang hati menerima persembahan mustika itu. Akan tetapi setelah mengetahui mustika itu adalah telur ajaib, Batara Guru memerintahkan Anta untuk mengerami telur itu hingga menetas. Setelah sekian lama Anta mengerami telur itu, maka telur itu pun menetas. Akan tetapi secara ajaib yang keluar dari telur itu adalah seorang bayi perempuan yang sangat cantik, lucu, dan menggemaskan. Bayi perempuan itu segera diangkat anak oleh Batara Guru dan permaisurinya.
Nyi Pohaci Sanghyang Sri adalah nama yang diberikan kepada putri itu. Seiring waktu berlalu, Nyi Pohaci tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik luar biasa. Seorang putri yang baik hati, lemah lembut, halus tutur kata, luhur budi bahasa, memikat semua insan. Setiap mata yang memandangnya, dewa maupun manusia, segera jatuh hati pada sang dewi. Akibat kecantikan yang mengalahkan semua bidadari dan para dewi khayangan, Batara Guru sendiri pun terpikat kepada anak angkatnya itu. Diam-diam Batara guru menyimpan hasrat untuk mempersunting Nyi Pohaci. Melihat gelagat Batara Guru itu, para dewa menjadi khawatir jika dibiarkan maka skandal ini akan merusak keselarasan di kahyangan. Maka para dewa pun berunding mengatur siasat untuk memisahkan Batara Guru dan Nyi Pohaci Sanghyang Sri.
Untuk melindungi kesucian Nyi Pohaci, sekaligus menjaga keselarasan rumah tangga sang penguasa kahyangan, para dewata sepakat bahwa tak ada jalan lain selain harus membunuh Nyi Pohaci. Para dewa mengumpulkan segala macam racun berbisa paling mematikan dan segera membubuhkannya pada minuman sang putri. Nyi Pohaci segera mati keracunan, para dewa pun panik dan ketakutan karena telah melakukan dosa besar membunuh gadis suci tak berdosa. Segera jenazah sang dewi dibawa turun ke bumi dan dikuburkan ditempat yang jauh dan tersembunyi.
Lenyapnya Dewi Sri dari kahyangan membuat Batara Guru, Anta, dan segenap dewata pun berduka. Akan tetapi sesuatu yang ajaib terjadi, karena kesucian dan kebaikan budi sang dewi, maka dari dalam kuburannya muncul beraneka tumbuhan yang sangat berguna bagi umat manusia

MUSIK TRADISIONAL

PENGERTIAN MUSIK TRADISIONAL


Musik tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari berbagai daerah, dalam hal ini di Indonesia. Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Musik ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat. Secara umum, musik tradisional memiliki ciri khas sebagai berikut :
1. Dipelajari Secara Lisan
Sebagai bagian dari kebudayaan, musik daerah diwariskan secara turun temurun. Proses pewarisan musik ini biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi musik daerah kepada generasi muda. Anak-anak itu akan meneruskannya pula kepada anak-anak mereka. Demikian seterusnya, sehingga tradisi musik tersebut tetap dikenal oleh masyarakat. Atau orang yang telah mahir memainkan instrumen musiknya atau terampil menyanyikan lagu-lagu daerah akan memberikan contoh kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan. Orang yang belajar harus menghapalkannya tanpa ada catatan. Dengan terus berlatih, ia akan menguasai semakin banyak lagu dan teknik.
2. Tidak Memiliki Notasi
Proses pembelajaran yang berlangsung secara lisan membuat partitur (naskah musik) menjadi suatu hal yang tidak terlalu penting. Oleh karena itu, sangat lazim jika musik tradisional daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu. Walau demikian, ada beberapa daerah yang memiliki notasi musik seperti di Pulau Jawa dan Bali. Namun, notasi ini tetap tidak memiliki partitur, tapi dipelajari secara lisan. Sebenarnya, hal ini dikemudian hari dapat menimbulkan masalah. Jika orang-orang yang belajar tentang kesenian itu semakin sedikit atau malah tidak ada, kesenian tersebut bisa punah. Tanpa catatan tertulis, orang lain tidak bisa melestarikannya.
3. Bersifat Informal
Musik Tradisional sangat lazim digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Musik ini banyak digunakan dalam kegiatan rakyat biasa sehingga bersifat lebih sederhana dan informal / santai. Hanya jika digunakan di kalangan istana saja jenis musik ini menjadi lebih kompleks dan formal / serius.
4. Pemainnya Tidak Terspesialisasi
Sistem yang dikembangkan dalam proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk dapat memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis musik daerah. Mereka akan belajar memainkan instrumen mulai dari yang termudah sampai yang terumit. Jadi, pemain musik daerah yang sudah mahir mempunyai kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.
5. Syair Lagu Berbahasa Daerah
Selain syair yang menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga menggunakan alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas kedaerahan. Misalnya, syair lagu dari daerah Jawa . Alunan melodinya pun menggunakan nada-nada dari tangga nada pelog dan slendro. Contoh lainnya, syair lagu dari daerah Jakarta umumnya berbahasa Betawi dan alunan melodinya tersusun atas tangga-tangga nada diatonis.
6. Lebih Melibatkan Alat Musik Daerah
Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat musik khas dari daerah-daerah itu sendiri. Contoh, lagu-lagu daerah Jawa umumnya diiringi oleh alat musik khas Jawa, yaitu gamelan. Contoh lainnya, lagu-lagu daerah Sulawesi Utara umumnya diiringi alat musik khas Sulawesi Utara, yaitu Kulintang.
7. Merupakan Bagian dari Budaya Masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, setiap ciri kebudayaan masyarakat Sang Penciptanya pasti sudah melekat erat didalamnya. Musik daerah merupakan salah satu bentuk gambaran kebudayaan suatu daerah, selain tarian, pakaian, dan adat kebiasaan lainnya. Melalui musik daerah, kita dapat mengenali daerah asal musik itu dan ciri budaya masyarakatnya. Misalnya : ketika kita mendengarkan permainan gamelan Jawa kita akan langsung mengetahui kalau itu adalah musik daerah Jawa Tengah, bukan Sunda. Kita dapat mengenalinya lewat karakter permainan gamelan terutama lewat suara, irama, dan lagunya. Karakter inilah yang menggambarkan ciri khas adat Jawa. Salah satu contohnya adalah irama musik gamelan Jawa yang umumnya terdengar melantun halus dan lembut. Hal ini menunjukkan budaya orang Jawa yang menekankan tutur kata yang halus, ramah, dan sopan.
Dari pengertian dan ciri-ciri musik tradisional tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik tradisi cenderung bersifat eksklusif. Artinya, musik ini tidak dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat di luar kebudayaan yang melahirkan musik tersebut. Komposisi, fungsi, nilai, dan karakteristik syair musik tradisi suatu masyarakat sangatlah khas sehingga tidak mudah untuk dinikmati atau diterima sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat lain. Oleh karena itu, musiktradisi cenderung kurang dapat berkembang sehingga musik ini sering disebut sebagai musik tradisional.

Rabu, 07 Desember 2011

Present Continous Tense

Present Continous Tense
Present Continous Tense adalah sebuah Pola atau Rumus dalam bahasa inggris yang digunakan untuk membuat kalimat yang menyatakan bahwa kegiatan itu sedang berlangsung dilakukan / sedang dilakukan.
Rumus : S + To be (are, am,is) + V.ing + T
S = Subjek - I = Saya
You = Kamu
We = Kita
They = Mereka
He = Dia (laki-laki)
She = Dia (Perempuan)
It = Menunjukan Sesuatu seperti : cat = Kucing, Rabbit = Kelinci dll
Nama Orang ( Jhony, rambo dll Hhhhe)
To be (are,am,is)
I – am
You – are
We – are
They – are
He – is
She – is
It – is
Nama Orang – is

V.ing = kata kerja pertama yang ditambah “ing” dibelakang kata kerja dan memiliki arti “SEDANG”
Contoh : work = bekerja - Working = sedang bekerja
Visit = berkunjung – visiting = sedang berkunjung

T = Time = Keterangan Waktu
Now = sekarang, at this time = pada saat ini dll.

Contoh Kalimat Positif (+) :
I am Working, now. (saya sedang bekerja sekarang)
She is visiting her grand mother, at this time. (Dia sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
We are talking about someone.(kita sedang membicarakan seseorang)

Contoh Kalimat Negatif (-):
I am not Working, now. (saya tidak sedang bekerja sekarang)
She is not visiting her grand mother, at this time. (Dia tidak sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
We are not talking about someone.(kita tidak sedang membicarakan seseorang)

Contoh Kalimat Introgatif/Tanya (?):
Are you working, now? (apakah kamu seang bekerja, sekarang)
Is she visitng her grand mother, at this time? (apakah dia sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
Are talking about someone? (apakah kita sedang membicarakan seseorang)

Pengertian Sosiologi

Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu sosial yang secara khusus mempelajari “interaksi sosial”. Brown & Brown (1980:35) mengemukakan : “Sosiologi secara kasar dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang interaksi umat manusia”. Sedangkan Frank H. Hankins (Fairchild, H.P, dkk: 1982:302) lebih terperinci mengemukakan :
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang penomena yang timbul dan hubungan kelompok umat manusia. Studi tentang manusia dan lingkungan insaninya dalam hubungan satu sama lain. Aliran sosiologi yang berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan factor-faktor yang berhubungan, sebagian menekankan hubungan pada hubungan di antara mereka sendiri seperti interaksi, asosiasi dan seterusnya, sedangkan aliran yang lain menekankan pada umat manusia dalam hubungan sosialnya, memfokuskan perhatian kepada hubungan social dalam berbagai peran dan fungsinya.
Dari penjelasan para ahli di atas dapat di ketengahkan konsep-konsep dasar sosiologi sebagai berikut ;
a. Interaksi sosial
b. Sosialisasi
c. Kelompok sosial
d. Perlapisan sosial
e. Proses sosial
f. Perubahan sosial
g. Mobilisasi sosial
h. Modernisasi
i. Patologi sosial (penyakit masyarakat)
E. Antropologi
Antropologi adalah bidang ilmu sosial yang mengkhususkan telaahannya kepada kebudayaan. E.A Hoebel (Fairchild, H.P, dkk: 1982:12) mengemukakan : “Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya”. Koentjaraningrat (1990 : 11) menyatakan : “Antropologi berarti ilmu tentang manusia”. Dari dua ungkapan di atas di ambil suatu keputusan bahwa antropologi itu adalah budaya (studi tentang prilaku manusia) dan kebudayaan.
Kebudayaan, akar katanya dari kata buddayah (bahasa sanskerta), bentuk jamak dan buddhi yang berarti budi atau akal Koentjaraningrat (1990 : 9), Soerjono Soekanto (1990 : 188). Menurut C.A Ellwood (Fairchild, H.P, dkk: 1982:80) menyatakan : Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola prilaku ditransparasikan secara sosial melalui simbol-simbol seperti bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu, hokum, pemerintahan, moral dan keyakinan.
Dari pengertian di atas antropologi mempunyai konsep-konsep dasar seperti :
a. kebudayaan
b. tradisi
c. pengetahuan
d. ilmu
e. teknologi
f. norma
g. lembaga
h. seni
i. bahasa
j. lambang
F. Politik dan Pemerintahan
- Politik
Mildred Parten (Fairchild, H.P, dkk: 1982:224) mengemukakan bahwa ilmu politik adalah teori, kiat dan praktik memerintah. Brown & Brown (1980:304) mengemukakan : ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan mencapai tujuan-tujuan tertentu. J. Barents (Miriam Budiarjo:119:9), ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan Negara tertentu yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo:1991:11) dalam buku “Fundamental of Political Science” ilmu politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh Negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang mempengaruhi Negara”.
Empat definisi ilmu politik tadi dapat dikemukakan garis umum, yaitu bahwa ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan Negara, mempelajari Negara melakukan tugasnya mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tugas tersebut. Dalam definisi tersebut terdapat konsep-konsep kekuasaan, Negara, pemerintahan, sifat dan tujuan Negara. Dengan demikian konsep ilmu politik tidak terpisahkan dengan pemerintahan.
- Pemerintahan
Brown & Brown (1980:304), “Pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan penyelenggaraan aktivitas Negara”. Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P, dkk: 1982:132) “Pemerintahan adalah organisasi penjelmaan suatu Negara, pemerintahan adalah Negara dalam penampilan praktiknya, pemerintahan sebagai suatu proses merupakan pelaksanaan fungsi Negara dalam segala aspeknya”.
Dari dua acuan tentang pemerintahan jelas yang dimaksud dengan pemerintahan itu tidak lain adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu Negara. Dengan kata lain pemerintahan itu adalah aparat pelaksana Negara.
Konsep-konsep dasar poltik dan pemerintahan :
a. Kekuasaan
b. Negara
c. Undang-undang
d. Kabinet
e. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
f. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
g. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
h. Mahkamah Agung
i. Kepemimpinan
j. Demokrasi
k. Wilayah
l. Kedaulatan rakyat
m. Otoriter
n. Monarki
o. Republik
G. Psikologi Sosial
Psikologi sosial sebagai salah satu bidang ilmu sosial, menurut Harold A. Phelps Fairchild, H.P, dkk: 1982:290): “Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”. Krech, Clutfield dan Ballchey (1982:5): “Psikologi sosial dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang peristiwa perilaku antarpersonal”.