Jumat, 09 Desember 2011

ACTIVE AND PASSIVE VOICE

ACTIVE AND PASSIVE VOICE
Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kata kerja transitif mempunyai dua voice (ragam gramatikal), aktif dan pasif.
1) Bentuk aktif adalah orang, binatang, atau benda yang ditunjukkan oleh subjek dikatakan
melakukan sesuatu pada yang lain.
Contoh: Karim killed a tiger. Karim membunuh seekor harimau
2) Bentuk pasif adalah orang, binatang atau benda dikatakan menderita sesuatu dari
sesuatu yang lain.
Contoh: A tiger was killed by Karim. Seekor harimau dibunuh oleh Karim
Bentuk pasif :
(To Be +V3 Past Participle)
Aturan-aturan :
a) Kata kerja transitif tidak digunakan dalam bentuk pasif, kecuali kalau kata kerja itu
menggunakan cognate object dalam bentuk aktif.
Aktif : She sang a fine song. Ia menyanyikan sebuah nyanyian yang merdu
Pasif : A fine song was sung by her. Sebuah nyanyian yang merdu dinyanyikan
olehnya
b) Bilamana kalimat diubah dari bentuk aktif ke pasif, objek untuk kata kerja aktif menjadi
subjek untuk kalimat kerja pasif.
objek untuk kata kerja aktif :
Aktif: Linda can make tarts. Linda dapat membuat kue tart
Subjek untuk kata kerja pasif :
Pasif: Tarts can be made by Linda
c) Retained object (objek yang tetap dipakai/dipertahankan dalam pasif)
Dua buah objek dalam kalimat aktif, ketika diubah menjadi kalimat pasif, masih tetap ada sebuah objek dipertahankan, objek ini dinamakan retained object. Objek ini mungkin objek tak langsung dari kata kerja aktif atau objek langsung dari kata kerja aktif.
Objek tak langsung dari kata kerja aktif
- Kata Kerja aktif Kata kerja pasif
We gave him a prize A prize was given him by us
Objek langsung dari kata kerja aktif
- Kata Kerja aktif Kata kerja pasif
We gave him a prize He was given a prize by us

Kamis, 08 Desember 2011

Pengertian Musik

Pengertian Musik


Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga yang terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat melayu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Pengertian ini sesuai dengan pendapat Hamzah (1988) yang menyatakan bahwa : Perkembangan musik melayu dapat diklasifikasikan kepada sembilan bentuk, berdasarkan bentuknya yaitu:
(1) musik tradisional melayu,
(2) musik pengaruh India, Persia, dan Thailand atau Siam seperti : nobat, menhora, makyong, dan rodat,
(3) musik pengaruh Arab seperti : gambus, kasidah, ghazal, zapin, dan hadrah,
(4) nyanyian anak-anak,
(5) musik vokal (lagu) yang berirama lembut seperti tudung periuk, damak, dondang sayang, dan ronggeng atau joget,
(6) keroncong dan stambul yang tumbuh dan berkembang awalnya di Indonesia,
(7) lagu-lagu langgam,
(8) lagu-lagu patriotik tentang tanah air, kegagahan, dan keberanian,
(9) lagu-lagu ultramodern yang kuat dipengaruhi budaya barat.
Berdasarkan pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwasanya musik dapat juga disebut sebagai media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik sangat Universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya.
Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni.
Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik, termasuk sejarah peradaban Melayu. Dalam masyarakat Melayu, seni musik ini terbagi menjadi musik vokal, instrument dan gabungan keduanya. Dalam musik gabungan, suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian. Alat-alat musik yang berkembang di kalangan masyarakat Melayu di antaranya: canang, tetawak, nobat, nafiri, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, rebana, serunai, rebab, beduk, gong, seruling, kecapi, biola dan akordeon. Alat-alat musik di atas menghasilkan irama dan melodi tersendiri yang berbeda dengan alat musik lainnya.

Manuk dadali

Manuk dadali


Mesatngapungluhur jauh di awang awang
Meberkeunjanjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeungpamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
gadangjeungpartentang taya badingan nana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan ka sieun leber wawanenna
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia jaya
Manuk dadali pang kakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahirihiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali gadung siloka sinatria
Keur sukamna bangsa di nagara Indonesia

Mitologi POHACI

Dahulu kala di Kahyangan, Batara Guru yang menjadi penguasa tertinggi kerajaan langit, memerintahkan segenap dewa dan dewi untuk bergotong-royong, menyumbangkan tenaga untuk membangun istana baru di kahyangan. Siapapun yang tidak menaati perintah ini dianggap pemalas, dan akan dipotong tangan dan kakinya. Mendengar titah Batara Guru, Antaboga (Anta) sang dewa ular sangat cemas. Betapa tidak, ia samasekali tidak memiliki tangan dan kaki untuk bekerja. Jika harus dihukum pun, tinggal lehernyalah yang dapat dipotong, dan itu berarti kematian. Anta sangat ketakutan, kemudian ia meminta nasihat Batara Narada, saudara Batara Guru, mengenai masalah yang dihadapinya. Tetapi sayang sekali, Batara Narada pun bingung dan tak dapat menemukan cara untuk membantu sang dewa ular. Putus asa, Dewa Anta pun menangis terdesu-sedu meratapi betapa buruk nasibnya.
Akan tetapi ketika tetes air mata Anta jatuh ke tanah, dengan ajaib tiga tetes air mata berubah menjadi mustika yang berkilau-kilau bagai permata. Butiran itu sesungguhnya adalah telur yang memiliki cangkang yang indah. Barata Narada menyarankan agar butiran mustika itu dipersembahkan kepada Batara Guru sebagai bentuk permohonan agar beliau memahami dan mengampuni kekurangan Anta yang tidak dapat ikut bekerja membangun istana.
Dengan mengulum tiga butir telur mustika dalam mulutnya, Anta pun berangkat menuju istana Batara Guru. Di tengah perjalanan Anta bertemu dengan seekor burung gagak yang kemudian menyapa Anta dan menanyakan kemana ia hendak pergi. Karena mulutnya penuh berisi telur Anta hanya diam tak dapat menjawab pertanyaan si burung gagak. Sang gagak mengira Anta sombong sehingga ia amat tersinggung dan marah. Burung hitam itu pun menyerang Anta yang panik, ketakutan, dan kebingungan. Akibatnya sebutir telur mustika itu pecah. Anta segera bersembunyi di balik semak-semak menunggu gagak pergi. Tetapi sang gagak tetap menunggu hingga Anta keluar dari rerumputan dan kembali mencakar Anta. Telur kedua pun pecah, Anta segera melata beringsut lari ketakutan menyelamatkan diri, kini hanya tersisa sebutir telur mustika yang selamat, utuh dan tidak pecah.
akhirnya Anta tiba di istana Batara Guru dan segera mempersembahkan telur mustika itu kepada sang penguasa kahyangan. Batara Guru dengan senang hati menerima persembahan mustika itu. Akan tetapi setelah mengetahui mustika itu adalah telur ajaib, Batara Guru memerintahkan Anta untuk mengerami telur itu hingga menetas. Setelah sekian lama Anta mengerami telur itu, maka telur itu pun menetas. Akan tetapi secara ajaib yang keluar dari telur itu adalah seorang bayi perempuan yang sangat cantik, lucu, dan menggemaskan. Bayi perempuan itu segera diangkat anak oleh Batara Guru dan permaisurinya.
Nyi Pohaci Sanghyang Sri adalah nama yang diberikan kepada putri itu. Seiring waktu berlalu, Nyi Pohaci tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik luar biasa. Seorang putri yang baik hati, lemah lembut, halus tutur kata, luhur budi bahasa, memikat semua insan. Setiap mata yang memandangnya, dewa maupun manusia, segera jatuh hati pada sang dewi. Akibat kecantikan yang mengalahkan semua bidadari dan para dewi khayangan, Batara Guru sendiri pun terpikat kepada anak angkatnya itu. Diam-diam Batara guru menyimpan hasrat untuk mempersunting Nyi Pohaci. Melihat gelagat Batara Guru itu, para dewa menjadi khawatir jika dibiarkan maka skandal ini akan merusak keselarasan di kahyangan. Maka para dewa pun berunding mengatur siasat untuk memisahkan Batara Guru dan Nyi Pohaci Sanghyang Sri.
Untuk melindungi kesucian Nyi Pohaci, sekaligus menjaga keselarasan rumah tangga sang penguasa kahyangan, para dewata sepakat bahwa tak ada jalan lain selain harus membunuh Nyi Pohaci. Para dewa mengumpulkan segala macam racun berbisa paling mematikan dan segera membubuhkannya pada minuman sang putri. Nyi Pohaci segera mati keracunan, para dewa pun panik dan ketakutan karena telah melakukan dosa besar membunuh gadis suci tak berdosa. Segera jenazah sang dewi dibawa turun ke bumi dan dikuburkan ditempat yang jauh dan tersembunyi.
Lenyapnya Dewi Sri dari kahyangan membuat Batara Guru, Anta, dan segenap dewata pun berduka. Akan tetapi sesuatu yang ajaib terjadi, karena kesucian dan kebaikan budi sang dewi, maka dari dalam kuburannya muncul beraneka tumbuhan yang sangat berguna bagi umat manusia

MUSIK TRADISIONAL

PENGERTIAN MUSIK TRADISIONAL


Musik tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari berbagai daerah, dalam hal ini di Indonesia. Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Musik ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat. Secara umum, musik tradisional memiliki ciri khas sebagai berikut :
1. Dipelajari Secara Lisan
Sebagai bagian dari kebudayaan, musik daerah diwariskan secara turun temurun. Proses pewarisan musik ini biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi musik daerah kepada generasi muda. Anak-anak itu akan meneruskannya pula kepada anak-anak mereka. Demikian seterusnya, sehingga tradisi musik tersebut tetap dikenal oleh masyarakat. Atau orang yang telah mahir memainkan instrumen musiknya atau terampil menyanyikan lagu-lagu daerah akan memberikan contoh kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan. Orang yang belajar harus menghapalkannya tanpa ada catatan. Dengan terus berlatih, ia akan menguasai semakin banyak lagu dan teknik.
2. Tidak Memiliki Notasi
Proses pembelajaran yang berlangsung secara lisan membuat partitur (naskah musik) menjadi suatu hal yang tidak terlalu penting. Oleh karena itu, sangat lazim jika musik tradisional daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu. Walau demikian, ada beberapa daerah yang memiliki notasi musik seperti di Pulau Jawa dan Bali. Namun, notasi ini tetap tidak memiliki partitur, tapi dipelajari secara lisan. Sebenarnya, hal ini dikemudian hari dapat menimbulkan masalah. Jika orang-orang yang belajar tentang kesenian itu semakin sedikit atau malah tidak ada, kesenian tersebut bisa punah. Tanpa catatan tertulis, orang lain tidak bisa melestarikannya.
3. Bersifat Informal
Musik Tradisional sangat lazim digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Musik ini banyak digunakan dalam kegiatan rakyat biasa sehingga bersifat lebih sederhana dan informal / santai. Hanya jika digunakan di kalangan istana saja jenis musik ini menjadi lebih kompleks dan formal / serius.
4. Pemainnya Tidak Terspesialisasi
Sistem yang dikembangkan dalam proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk dapat memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis musik daerah. Mereka akan belajar memainkan instrumen mulai dari yang termudah sampai yang terumit. Jadi, pemain musik daerah yang sudah mahir mempunyai kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.
5. Syair Lagu Berbahasa Daerah
Selain syair yang menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga menggunakan alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas kedaerahan. Misalnya, syair lagu dari daerah Jawa . Alunan melodinya pun menggunakan nada-nada dari tangga nada pelog dan slendro. Contoh lainnya, syair lagu dari daerah Jakarta umumnya berbahasa Betawi dan alunan melodinya tersusun atas tangga-tangga nada diatonis.
6. Lebih Melibatkan Alat Musik Daerah
Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat musik khas dari daerah-daerah itu sendiri. Contoh, lagu-lagu daerah Jawa umumnya diiringi oleh alat musik khas Jawa, yaitu gamelan. Contoh lainnya, lagu-lagu daerah Sulawesi Utara umumnya diiringi alat musik khas Sulawesi Utara, yaitu Kulintang.
7. Merupakan Bagian dari Budaya Masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, setiap ciri kebudayaan masyarakat Sang Penciptanya pasti sudah melekat erat didalamnya. Musik daerah merupakan salah satu bentuk gambaran kebudayaan suatu daerah, selain tarian, pakaian, dan adat kebiasaan lainnya. Melalui musik daerah, kita dapat mengenali daerah asal musik itu dan ciri budaya masyarakatnya. Misalnya : ketika kita mendengarkan permainan gamelan Jawa kita akan langsung mengetahui kalau itu adalah musik daerah Jawa Tengah, bukan Sunda. Kita dapat mengenalinya lewat karakter permainan gamelan terutama lewat suara, irama, dan lagunya. Karakter inilah yang menggambarkan ciri khas adat Jawa. Salah satu contohnya adalah irama musik gamelan Jawa yang umumnya terdengar melantun halus dan lembut. Hal ini menunjukkan budaya orang Jawa yang menekankan tutur kata yang halus, ramah, dan sopan.
Dari pengertian dan ciri-ciri musik tradisional tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik tradisi cenderung bersifat eksklusif. Artinya, musik ini tidak dapat dinikmati secara luas oleh masyarakat di luar kebudayaan yang melahirkan musik tersebut. Komposisi, fungsi, nilai, dan karakteristik syair musik tradisi suatu masyarakat sangatlah khas sehingga tidak mudah untuk dinikmati atau diterima sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat lain. Oleh karena itu, musiktradisi cenderung kurang dapat berkembang sehingga musik ini sering disebut sebagai musik tradisional.

Rabu, 07 Desember 2011

Present Continous Tense

Present Continous Tense
Present Continous Tense adalah sebuah Pola atau Rumus dalam bahasa inggris yang digunakan untuk membuat kalimat yang menyatakan bahwa kegiatan itu sedang berlangsung dilakukan / sedang dilakukan.
Rumus : S + To be (are, am,is) + V.ing + T
S = Subjek - I = Saya
You = Kamu
We = Kita
They = Mereka
He = Dia (laki-laki)
She = Dia (Perempuan)
It = Menunjukan Sesuatu seperti : cat = Kucing, Rabbit = Kelinci dll
Nama Orang ( Jhony, rambo dll Hhhhe)
To be (are,am,is)
I – am
You – are
We – are
They – are
He – is
She – is
It – is
Nama Orang – is

V.ing = kata kerja pertama yang ditambah “ing” dibelakang kata kerja dan memiliki arti “SEDANG”
Contoh : work = bekerja - Working = sedang bekerja
Visit = berkunjung – visiting = sedang berkunjung

T = Time = Keterangan Waktu
Now = sekarang, at this time = pada saat ini dll.

Contoh Kalimat Positif (+) :
I am Working, now. (saya sedang bekerja sekarang)
She is visiting her grand mother, at this time. (Dia sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
We are talking about someone.(kita sedang membicarakan seseorang)

Contoh Kalimat Negatif (-):
I am not Working, now. (saya tidak sedang bekerja sekarang)
She is not visiting her grand mother, at this time. (Dia tidak sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
We are not talking about someone.(kita tidak sedang membicarakan seseorang)

Contoh Kalimat Introgatif/Tanya (?):
Are you working, now? (apakah kamu seang bekerja, sekarang)
Is she visitng her grand mother, at this time? (apakah dia sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
Are talking about someone? (apakah kita sedang membicarakan seseorang)

Pengertian Sosiologi

Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu sosial yang secara khusus mempelajari “interaksi sosial”. Brown & Brown (1980:35) mengemukakan : “Sosiologi secara kasar dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang interaksi umat manusia”. Sedangkan Frank H. Hankins (Fairchild, H.P, dkk: 1982:302) lebih terperinci mengemukakan :
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang penomena yang timbul dan hubungan kelompok umat manusia. Studi tentang manusia dan lingkungan insaninya dalam hubungan satu sama lain. Aliran sosiologi yang berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan factor-faktor yang berhubungan, sebagian menekankan hubungan pada hubungan di antara mereka sendiri seperti interaksi, asosiasi dan seterusnya, sedangkan aliran yang lain menekankan pada umat manusia dalam hubungan sosialnya, memfokuskan perhatian kepada hubungan social dalam berbagai peran dan fungsinya.
Dari penjelasan para ahli di atas dapat di ketengahkan konsep-konsep dasar sosiologi sebagai berikut ;
a. Interaksi sosial
b. Sosialisasi
c. Kelompok sosial
d. Perlapisan sosial
e. Proses sosial
f. Perubahan sosial
g. Mobilisasi sosial
h. Modernisasi
i. Patologi sosial (penyakit masyarakat)
E. Antropologi
Antropologi adalah bidang ilmu sosial yang mengkhususkan telaahannya kepada kebudayaan. E.A Hoebel (Fairchild, H.P, dkk: 1982:12) mengemukakan : “Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya”. Koentjaraningrat (1990 : 11) menyatakan : “Antropologi berarti ilmu tentang manusia”. Dari dua ungkapan di atas di ambil suatu keputusan bahwa antropologi itu adalah budaya (studi tentang prilaku manusia) dan kebudayaan.
Kebudayaan, akar katanya dari kata buddayah (bahasa sanskerta), bentuk jamak dan buddhi yang berarti budi atau akal Koentjaraningrat (1990 : 9), Soerjono Soekanto (1990 : 188). Menurut C.A Ellwood (Fairchild, H.P, dkk: 1982:80) menyatakan : Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola prilaku ditransparasikan secara sosial melalui simbol-simbol seperti bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu, hokum, pemerintahan, moral dan keyakinan.
Dari pengertian di atas antropologi mempunyai konsep-konsep dasar seperti :
a. kebudayaan
b. tradisi
c. pengetahuan
d. ilmu
e. teknologi
f. norma
g. lembaga
h. seni
i. bahasa
j. lambang
F. Politik dan Pemerintahan
- Politik
Mildred Parten (Fairchild, H.P, dkk: 1982:224) mengemukakan bahwa ilmu politik adalah teori, kiat dan praktik memerintah. Brown & Brown (1980:304) mengemukakan : ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan mencapai tujuan-tujuan tertentu. J. Barents (Miriam Budiarjo:119:9), ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan Negara tertentu yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo:1991:11) dalam buku “Fundamental of Political Science” ilmu politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh Negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak resmi, yang mempengaruhi Negara”.
Empat definisi ilmu politik tadi dapat dikemukakan garis umum, yaitu bahwa ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan Negara, mempelajari Negara melakukan tugasnya mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tugas tersebut. Dalam definisi tersebut terdapat konsep-konsep kekuasaan, Negara, pemerintahan, sifat dan tujuan Negara. Dengan demikian konsep ilmu politik tidak terpisahkan dengan pemerintahan.
- Pemerintahan
Brown & Brown (1980:304), “Pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan penyelenggaraan aktivitas Negara”. Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P, dkk: 1982:132) “Pemerintahan adalah organisasi penjelmaan suatu Negara, pemerintahan adalah Negara dalam penampilan praktiknya, pemerintahan sebagai suatu proses merupakan pelaksanaan fungsi Negara dalam segala aspeknya”.
Dari dua acuan tentang pemerintahan jelas yang dimaksud dengan pemerintahan itu tidak lain adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu Negara. Dengan kata lain pemerintahan itu adalah aparat pelaksana Negara.
Konsep-konsep dasar poltik dan pemerintahan :
a. Kekuasaan
b. Negara
c. Undang-undang
d. Kabinet
e. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
f. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
g. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
h. Mahkamah Agung
i. Kepemimpinan
j. Demokrasi
k. Wilayah
l. Kedaulatan rakyat
m. Otoriter
n. Monarki
o. Republik
G. Psikologi Sosial
Psikologi sosial sebagai salah satu bidang ilmu sosial, menurut Harold A. Phelps Fairchild, H.P, dkk: 1982:290): “Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”. Krech, Clutfield dan Ballchey (1982:5): “Psikologi sosial dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang peristiwa perilaku antarpersonal”.

Present Continous Tense

Present Continous Tense
Present Continous Tense adalah sebuah Pola atau Rumus dalam bahasa inggris yang digunakan untuk membuat kalimat yang menyatakan bahwa kegiatan itu sedang berlangsung dilakukan / sedang dilakukan.
Rumus : S + To be (are, am,is) + V.ing + T
S = Subjek - I = Saya
You = Kamu
We = Kita
They = Mereka
He = Dia (laki-laki)
She = Dia (Perempuan)
It = Menunjukan Sesuatu seperti : cat = Kucing, Rabbit = Kelinci dll
Nama Orang ( Jhony, rambo dll Hhhhe)
To be (are,am,is)
I – am
You – are
We – are
They – are
He – is
She – is
It – is
Nama Orang – is

V.ing = kata kerja pertama yang ditambah “ing” dibelakang kata kerja dan memiliki arti “SEDANG”
Contoh : work = bekerja - Working = sedang bekerja
Visit = berkunjung – visiting = sedang berkunjung

T = Time = Keterangan Waktu
Now = sekarang, at this time = pada saat ini dll.

Contoh Kalimat Positif (+) :
I am Working, now. (saya sedang bekerja sekarang)
She is visiting her grand mother, at this time. (Dia sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
We are talking about someone.(kita sedang membicarakan seseorang)

Contoh Kalimat Negatif (-):
I am not Working, now. (saya tidak sedang bekerja sekarang)
She is not visiting her grand mother, at this time. (Dia tidak sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
We are not talking about someone.(kita tidak sedang membicarakan seseorang)

Contoh Kalimat Introgatif/Tanya (?):
Are you working, now? (apakah kamu seang bekerja, sekarang)
Is she visitng her grand mother, at this time? (apakah dia sedang mengunjungi neneknya, pada saat ini)
Are talking about someone? (apakah kita sedang membicarakan seseorang)

Simple Present Tense

Present Tense
Present Tense adalah sebuah Pola atau rumus dalam bahasa inggris untuk membuat kalimat yang menyatakan kegiatan yang berlangsung secara berulang, bisa setiap hari, setiap minggu, bulan dll.
Rumus : S + V1/S + T
Keterangan :
S = Subjek - I = Saya
You = Kamu
We = Kita
They = Mereka
He = Dia (laki-laki)
She = Dia (Perempuan)
It = Menunjukan Sesuatu seperti : cat = Kucing, Rabbit = Kelinci dll
Nama Orang ( Jhony, rambo dll Hhhhe)
V1 = Verb Ke – 1 / kata kerja bentuk ke-1
Contoh V1 = Eat Contoh V2 = Ate Contoh V3 = Eaten
Contoh V1 = go Contoh V2 = Went Contoh V3 = Gone

V1/s = Verb Ke – 1+s / kata kerja bentuk ke-1 ditambah Huruf “S” dibelakang Kata Kerja
Dan kata kerja yang ditambah huruf “S” ini hanya digunakan untuk orang ketiga saja, yaitu : He,She, nama orang dll.
Contoh : eat Menjadi eats, go menjadi goes

Contoh kalimat :
Kalimat Positif (+)
I eat every morning (saya makan setiap pagi)
He eats every morning (Dia (laki-laki) makan setiap pagi)

Kalimat Negatif (-)
I do not eat every morning
He does not eat every morning.

Kalimat Introgatif (?)
Do you eat every morning ?
Does he eat every morning ?

Do dan Do not digunakan untuk I,you, we, they, sedangkan
Does dan does not digunakan untuk He, she, dan Nama orang..

Pidato Sunda euy...

Pangaruh Globalisasi kana Paripolah Rumaja

Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Hadirin anu ku sim kuring di pi hormat, tipayun neda di hapunten bilih aya kalepatan sawaktos sim kuring medar biantara ngeunaan : Pangaruh Globalisasi kana paripolah Rumaja
Hadirin sadaya,
Sakumaha anu kabandungan ku urang ayeuna, rehna dina kahirupan sapopoe anu di alaman boh ku kolot, rumaja atawa barudak geus loba pisan ka pangaruhan ku sagala rupa anu datangna ti luar naha budaya atawa Elmu pangaweruh ku ayana globalisasi kahirupan ngaliwatan media komunikasi atawa media sejenna.
Dina nyanghareupan jeung narima pangaruh ieu, urang kudu bisa milih mana pangaruh nu hade jeung mana anu goreng, dina dasarna mah urang teh kudu salilana panceg dina pamadegan pribadi jeung budaya anu geus aya di urang, sabab ka bandungan ku urang sarerea, utamana dina kahirupan rumaja kiwari geus kalintang matak pikahariwangeun keur ka hareupna. ku urang ka saksian, rumaja ayeuna lolobana dina narima pangaruh ti luar teh malar anu gampangna wungkul, upama teu kitu teh basana oge henteu gaul, tinggaleun jaman padahal eta kabeh lamun henteu di saring, ngan wungkul mangrupakeun racun keur dirina. Contona anu matak ngaracunan para rumaja urang teh diantarana: Pergaulan bebas, mabok-mabokan ngagunakeun narkoba, sabu-sabu, ekstasi jeung hal-hal lainna anu
teu saluyu jeung kahirupan urang salaku bangsa anu ngabogaan Budaya anu luhur.
Hadirin anu di pi hormat,
Pikeun ngunkulan pangaruh anu teu hade dina kahirupan rumaja, ieu jadi tanggung jawab urang sarerea naha pribadina masing-masing, masyarakat atawa pamarentah. Sadayana ieu gumantung jeung balik deui kana pribadi
masing-masing naha urang daek atawa henteu pikeun ngungkulan masalah ieu sagemblengna.
Supaya urang tetep ajeg dina pribadi jeung budaya anu geus nyampak di urang. Saterusna sangkan urang teu kapalidkeun ku arus globalisasi teu aya jalan urang kedah nguatan ka imanan jeung kataqwaan urang salaku mahluk beragama nyaeta anu biasa disebut “ IMTAQ” supaya dina nyuprih elmu pangaweruh jeung narima teknologi anu biasa disebut IPTEK teh bener-bener saluyu jeung kabutuh urang utamana para rumaja sangkan henteu nimbulkeun hal-hal anu goreng jeung matak ngarugikeun keur dirina atawa keur balarea. Supaya dina nyanghareupan waktu anu keur jeung
bakal disorang teh bener-bener aya manfaat jeung gunana dina kahirupan para rumaja.
Hadirin sadayana,
Rupina ngan sakitu anu tiasa ku sim kuring di biantarakeun, mudah-mudahan aya mangfaatna khususna keur diri pribadi umumna keur ka sadayana.
Hatur nuhun kana perhatosanana mugia ageung hapuntenna dina sagala rupi kakirangan sareng kalepatan.
Billahi taufiq wal hidayah wassalaamu alaikum Wr.Wb.

Energi Alternatif

Energi Alternatif: Adakah Solusi atas Krisis Energi Nasional?

Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah telah melakukan beberapa usaha di antaranya mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional yang yang dijadikan sebagai landasan untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas penyediaan energi ke depan yang disebut dengan energi mix dengan komposisi batubara 32,7 %, Gas bumi 30.6%, minyak bumi 26.2%, PLTA 2.4%, panas bumi 3.8% dan lainnya 4.4%.

Tidak hanya itu, Pemerintah telah mengeluarkan instruksi presiden nomor 10 Tahun 2005 tentang penghematan energi. Di samping itu PLN juga membuat kebijakan tarif berdasar Reward dan punishment, yakni bagi yang mampu menghemat listrik akan didiskon dan bagi yang melampui yang ditetapkan akan dikenakan pembayaran yang lebih. Dalam rangka penghematan pula PLN telah mendistribusikan lampu hemat energi dengan asumsi ketika pelanggan menggunakan lampu yang diberikan oleh PLN maka akan menghemat energi secara nasional yang proporsional terhadap penghematan lampu tersebut.

Walaupun berbagai macam usaha telah dilakukan, namun efek krisis energi ini masih sangat dirasakan oleh masyarakat.

Ketergantungan kita terhadap energi dari bahan bakar fosil akan menjadi ancaman bagi kita sendiri, antara lain: semakin menipisnya sumber-sumber minyak bumi jika tidak ditemukan sumber minyak yang baru, meningkatnya polusi (CO2) yang dihasilkan dari penggunaan energi dari bahan bakar fosil tersebut sehingga akan memicu efek rumah kaca.

Sebenarnya di Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar. Beberapa diantaranya bisa segera diterapkan di tanah air, seperti: bioethanol sebagai pengganti bensin, biodiesel untuk pengganti solar, tenaga panas bumi, mikrohidro, tenaga surya, tenaga angin, bahkan sampah/limbah pun bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Bioethanol sebagai pengganti bensin, dapat diproduksi dari tumbuh-tumbuhan seperti tebu, singkong, ubi, dan jagung yang dapat dengan mudah dikembangkan di negara kita. Salah satu keunggulan dari bioethanol ini adalah tingkat polusi yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Biodiesel yang berasal dari minyak tanaman seperti kelapa sawit, jarak, kelapa dll, juga dengan mudah diperoleh di indonesia. Kedua bahan energi dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Tetapi kendala yang utama adalah bagaimana membangun rantai produksi energi tersebut mulai dari petani sebagai pelaku utama dalam penyediaan bahan baku sampai ke distribusi energi yang dihasilkan. Ketersediaan dan keberlanjutannya jangan sampai mengganggu produksi pertanian kita.

Sebagai negara yang terletak di daerah ring of fire, Indonesia memiliki sumber energi panas bumi yang melimpah, tetapi saat ini baru sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik.

Untuk daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan listrik, maka dapat menggunakan energi dari matahari. Solar Home System (SHS) adalah modul sel surya yang digunakan untuk satu rumah dengan daya kecil. Untuk sementara SHS ini dapat meningkatkan rasio elektrifikasi. Tetapi pendampingan harus selalu dilakukan agar program ini tidak hanya sebatas gebrakan awal dan selanjutnya masyarakat tidak dapat melakukan perawatan secara mandiri. Dari sisi ekonomi SHS termasuk mahal terutama dalam perawatan, karena umur batere yang tidak telalu lama dan harganya yang masih tinggi.

Mikro hidro merupakan sumber energi yang menarik dan murah. Meskipun daya yang dibangkitkan tidak terlalu besar, tetapi mikro hidro ini termasuk sumber energi yang ramah lingkungan. Tidak terlalu besar lahan yang dibutuhkan, tetapi cukup aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu agar dapat membangkitkan energi listrik. Mikro hidro ini sangat cocok untuk daerah pedesaan yang terdapat sumber aliran air dan jauh dari jangkauan jaringan listrik.

Hampir semua sumber energi tersebut sudah diterapkan, meskipun dalam skala sangat kecil dan belum mampu menggantikan energi dari bahan bakar fosil. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengatasi krisis energi ini antara lain:

Perlu dibangun kepedulian masyarakat akan pentingnya energi dan terbatasnya sumber sumbernya, sehingga dalam memanfaatkan dapat dilakukan secara efisien.

Dalam jangka pendek, selain penghematan maka perlu dibangun pembangkit energi yang lebih murah dan dengan cepat dapat segera digunakan, seperti PLTU dari batu bara ataupun dari gas. Tetapi yang perlu diperhatikan dalam penggunaan batu bara adalah bagaimana menurunkan tingkat emisi yang dihasilkan dari batu bara tersebut. Penerapan clean coal technology perlu dipertimbangkan agar tidak menimbulkan emisi yang merugikan masyarakat. Juga potensi panas bumi di Indonesia harus digali dan diberdayakan juga untuk kontribusi energi nasional

Untuk jangka panjangnya, maka perlu diusahakan pencarian sumber sumber energi baru dan mengintensifkan penggunaannya, termasuk dalam bidang transportasi, karena saat ini konsumsi bahan bakar untuk transportasi sangat tinggi. Riset terkait konsep hidrogen economy perlu digalakkan menuju konversi energi yang bebas emisi. Kepedulian masyarakat terkait dengan penghematan listrik dan pemerintah terkait dengan kebijakan energi nasional yang taktis dan bertanggung jawab harus segera dibangun secara bersama agar krisis energi ini segera teratasi.

TEKNOLOGI SEDERHANA

“PEMOTONG RUMPUT”

1. Alat-alat

a. Baterai
b. Kabel
c. Pipa Kecil
d. Silet
e. Dynamo Kecil
f. Triplek
g. Batang Pohon
h. Paku
i. Solatif
j. Klip untuk saklar


2. Cara Membuat
a. Triplek dibuat lingkaran (kenapa harus lingkaran, karena apabila alat ini sedang dipakai ketemu dengan batu secara otomatis alat ini berbelok, beda dengan posisi persegi) terus triplek di beri lubang untuk tempat dynamo.
b. Rapihkan batang pohon yang agak melengkung supaya posisi jadinya agak berdiri yang berfungsi sebagai penghubung antara triplek dan pipa kecil.
c. Di pipa kecil kita pasang kabel yang sudah merangkai ke baterai dan klip kertas sebagai saklar dengan perekat solatip.
d. Apabila semuanya sudah beres, tahap selanjutnya merangkai:
Paku triplek dengan batang pohon yang sudah dirapikan lalu masukan kedalam pipa kecil. Masukan dynamo yang sudah dipasangi kabel kedalam lubang triplek, gabungkan kabel yang sudah ada di pipa kecil dengan kabel dynamo. Terakhir pasang silet ke dynamo sebagai pisau pemotong rumputnya.
Sekian teknologi sederhana yang kami buat, Insya Allah gampang dibuat dengan alat yang mudah didapat dan gampang dirangkainya.

Selasa, 06 Desember 2011

Soal2 IPS SD Kls V

ULANGAN HARIAN


MATA PELAJARAN : IPS
KELAS / SEMESTER : V / I
NAMA : …………………………………
NOMOR : …………………………………


I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!
1. Ajaran agama Hindu berasal dari negara .............

a. Bangladesh
b. Pakistan
c. Nepal
d. India

2. Kerajaan Hindu yang pertama di Indonesia ialah .............

a. Tarumanegara
b. Mataram
c. Kutai
d. Singosari

3. Kerajaan Hindu yang tertua di Pulau Jawa ialah ..................

a. Tarumanegara
b. Mataram
c. Kutai
d. Singosari

4. Raja kerajaan Tarumanegara yang terkenal adalah .......................

a. Sanjaya
b. Ken Arok
c. Purnawarman
d. Jayabaya

5. Ken Arok adalah pendiri kerajaan .......................

a. Kediri
b. Singosari
c. Majapahit
d. Kutai

6. Sumpah apa yang diucapkan Gajah Mada pada saat menjabat perdana menteri ..................

a. Sumpah Janji
b. Sumpah Ikrar
c. Sumpah Palapa
d. Sumpah Kelapa

7. Peninggalan sejarah dalam bentuk batu tertulis disebut ...............

a. Prasasti
b. Candi
c. Arca
d. Patung

8. Kerajaan yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Simo pada masa peninggalan Budha adalah ..................

a. Kerajaan Sriwijaya
b. Kerajaan Mataram
c. Kerajaan Pasai
d. Kerajaan Kaling

9. Candi Borobudur terletak di .....................

a. Jawa Timur
b. Jawa Tengah
c. Jawa Barat
d. Jakarta

10. Upacara pembakaran mayat di Bali disebut .................

a. Galungan
b. Ngaben
c. Nyepi
d. Pembakaran

11. Raja Sriwijaya yang terkenal pada masa peninggalan Budha adalah .......................

a. Gajah Mada
b. Raden Wijaya
c. Ken Arok
d. Balaputradewa

12. Kerajaan Islam yang pertama adalah .....................

a. Samudera Pasai
b. Aceh
c. Demak
d. Banten

13. Raja Aceh yang pertama ialah ........................

a. Sultan Malik Al-Saleh
b. Ibnu Batutah
c. Sultan Ali Mughayat Syah
d. Raden Patah

14. Mula-mula agama Islam diajarkan oleh Nabi ..................

a. Musa AS
b. Muhammad SAW
c. Nuh AS.
d. Ibrohim AS.



15. Raja Makassar yang mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur ialah ..............

a. Sultan Hasanudin
b. Sultan Iskandar Muda
c. Fatahilah
d. Sultan Kalijaga

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Pada masa tuanya, Airlangga mengundurkan diri dari pemerintahan dan menjadi seorang .
2. Setelah Ken Arok wafat beliau digantikan oleh ....................
3. Gelar Hayam Wuruk setelah menjadi raja ialah ....................
4. Raja Aceh yang bergelar Al-Qahhar ialah ....................
5. Sembilan ulama yang berjasa menyebarkan agama Islam disebut .....................
6. Isi Sumpah Palapa yang adalah cita-cita Gajah Mada untuk ....................
7. Agama Budha di ajarkan oleh ..................
8. Masjid peninggalan kerajaan Aceh bernama masjid ......................
9. Agama Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari ...........
10. Kitab Suci agama Hindu ialah .................... ..

Soal2 bahasa Indonesia untuk SD Kelas5

ULANGAN HARIAN


MATA PELAJARAN : B. Indonesia
KELAS / SEMESTER : V / I
NAMA : …………………………………
NOMOR : …………………………………


Bacalah teks di bawah ini!
Bandung, 20 April 2009


Salam Sejahtera,

Dengan memohon ridho Allah Swt., kami bermaksud menyelenggarakan khitanan putra kami yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Minggu, 25 April 2009
Waktu : pkl. 11.00 s/d selesai
Tempat : Villa Collection’s
Jl. Sukajadi No. 10 Bandung
Suatu kehormatan yang tiada terhingga bagi kami apabila Bapak/Ibu/Saudara berkenan memenuhi undangan kami.
Atas kehadiran dan do’a restu Bapak/Ibu/Saudara, kami ucapkan banyak terima kasih.

Hormat kami,


Lazuardi Kurnia / Susi Ernasari

I. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!
1. Kapan surat itu dibuat?
2. Apakah salam pembuka surat itu?
3. Apakah kata penutup surat itu?
4. Siapakah pihak pengundang dalam surat itu?
5. Termasuk jenis surat apa yang di atas?

II. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!
1. Rangga mewakili sekolahnya mengikuti lomba baca puisi.
Tanggapan yang logis untuk kalimat tersebut ialah ……………
a. Dia anak yang berbakat.
b. Ah, saya juga bisa menjadi juara.
c. Tak perlu kecewa, masih banyak kesempatan.
d. Hebat ya, kapan saya bisa seperti dia.
2. Danang : “Nu, sudahkan kamu dengar kabar gembira?”
Nunu : “Kabar apa, Nang?”
Danang : “Rencana kelompok kita.”
Nunu : “Rencana yang mana?”
Danang : “Besok, pukul 9 pagi, kelompok kita jadi tampil di pentas seni.”
Pokok percakapan tersebut ialah ………………
a. Nunu belum tau kabar gembira.
b. Rencana kelompok mereka.
c. Danang memberi kabar kepada Nunu.
d. Pukul 9 pagi, kelompok mereka jadi tampil di pentas musik.



3. Seruni lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Dia tak memiliki teman. Bahkan, kakaknya juga tak memperdulikannya. Terlahir sebagai gadis bisu dan tuli. Seruni hanya bisa bermain dengan ibunya dan kawan khayalannya.
Nasib Seruni dalam cerita itu ialah ………………
a. ceria karena banyak teman.
b. senang karena lebih banyak di rumah
c. bahagia karena kakaknya sangat peduli
d. kesepian dan memiliki ketidak sempurnaan fisik.
4. Kakak Rudi bekerja sebagai reporter televisi swasta.
Makna kata yang dicetak miring ialah ………………

a. orang yang mengetik berita
b. orang yang melapoorkan berita
c. orang yang menjual berita
d. orang yang membaca berita

5. Yana di senangi banyak kawan. Kepada setiap teman dan guru, dia sangat ramah. Selain itu, dia juga dikenal sebagai murid pandai.
Sifat Yana dalam kutipan cerita itu ialah ………………

a. Yana disenangi banyak kawan
b. Yana disenangi banyak guru
c. Yana sangat ramah
d. Yana murid pandai

6. Para penonton …… karena lucu.
Kata yang tepat untuk melengkapi titik-titik tersebut ialah ………………

a. tersipu-sipu
b. terbahak-bahak
c. terisak-isak
d. tersedu-sedu

7. Masyarakat Desa Mekarjadi meronda secara bergantian.
Persamaan kata yang dicetak miring adalah ………………

a. bersamaan
b. berbalasan
c. bersahutan
d. bergiliran

8. Dudi ........ pengumuman pada papan pengumuman.
Kata yang tepat untuk mengisi titik-titik tersebut ialah ………………

a. menggantung
b. memajang
c. menggelar
d. menempel

9. Kalimat berikut yang menunjukan banyak ialah ………………
a. Anak SD Nusa mengikuti upacara
b. Penduduk desa berbondong-bondong menuju balai desa
c. Nina menunggu di ruang tunggu
d. Pipit bersahabat dengan Wulan
10. “Para pemirsa korban bencana banjir itu perlu dibantu.”
Intonasi yang tepat untuk kalimat tersebut adalah ………………
a. Para pemirsa/korban bencana alam/itu/perlu dibantu.
b. Para pemirsa korban bencana alam/itu/perlu dibantu.
c. Para pemirsa/korban bencana alam itu/perlu dibantu.
d. Para pemirsa korban/bencana alam itu/perlu dibantu.
11. Perahu layar itu berlayar dua buah.
Arti imbuhan ber- pada kata berlayar ialah ………………

a. memiliki layar
b. membuka layar
c. memasang layar
d. telah berlayar

12. Ciptakan karya seni sendiri.
Tanda baca yang tepat untuk kalimat tersebut ialah ………………

a. ( ? )
b. ( “ )
c. ( ! )
d. ( - )





13. Anak yang berbaju putih itu adalah pamanku.
Arti imbuhan ber- pada kalimat berbaju adalah ………………

a. memiliki
b. melakukan pekerjaan
c. memakai
d. memiliki sifat

14. Sungguh megah bangunanmu
Indah dan menggugah
Siapa pun memandang akan terpesona
Kau salah satu tujuh keajaiban dunia
Kebanggaan bangsa Indonesia.
Kutipan puisi tersebut menceritakan ................
15. Berkunjung ke museum merupakan salah satu wujud menghargai jasa para pahlawan.
Maksud istilah bercetak miring diatas adalah ………………

a. waktu
b. cara
c. kegiatan
d. tempat


III. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Kupu-kupu
Alangkah elok warnamu
Terbang di antara bunga-bunga
Mencari madu
Kadang kulihat engkau berayun
Di tangkai dan daun-daun
Atau berkejaran bersama kawanmu
Oh kupu-kupu
Berilah jeda, pada puisi di atas!
2. Buat dua kalimat tanya dan dua kalimat perintah!
3. Penggal kata-kata di bawah ini!
- Moderator
- Nopember
- Presiden
- Transmigrasi
- Urbanisasi

Soal2 IPS SD Kls V

MATA PELAJARAN : PKn
KELAS / SEMESTER : V / I
NAMA : …………………………………
NOMOR : …………………………………


I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!
1. Yang bukan merupakan pulau besar di Indonesia adalah …………………

a. Pulau Jawa
b. Pulau Sumba
c. Pulau Sumatera
d. Pulau Sulawesi

2. Berikut ini yang tergolong tindakan menjaga keutuhan Indonesia adalah …….....
a. memusuhi umat agama lain
b. membabat hutan dengan semena-mena
c. menghormati temen yang berbeda suku
d. membuat kerusuhan pada hari besar agama lain
3. Yudi telah turut menjaga keutuhan Indonesia jika dia …………..
a. bermalas-malasan belajar
b. merawat dan mencintai lingkungan sekitar
c. mengabaikan nasihat guru
d. mengejek Alin yang warna kulitnya berbeda
4. Berikut ini tindakan yang dapat menghancurkan keutuhan Indonesia adalah ……..

a. menghormati perbedaan yang ada
b. menjaga persamaan dan kebersamaan
c. mentaati hukum yang berlaku
d. mendirikan Negara baru

5. Berikut ini yang merupakan manfaat dari peraturan perundang-undangan adalah ………
a. menguntungkan pemerintah dan menyengsarakan rakyat
b. membatasi rakyat agar tidak melawan pemerintah
c. mengatur perikehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat
d. memberi kebebasan semua orang untuk berbuat semaunya
6. Orang yang melanggar peraturan atau undang-undang akan mendapatkan ………..

a. kemuliaan
b. hadiah
c. pujian
d. hukuman

7. Ada dua jenis peraturan perundang-undangan menurut wilayah berlakunya, yaitu ……….
a. perundang-undangan tingkat pusat dan tingkat daerah
b. Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang
c. Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri
d. Undang-undang legislatif dan undang-undang eksekutif
8. Pihak yang memiliki wewenang untuk mengusulkan dan mengesahkan undang-undang adalah ………..

a. Mahkamah Agung
b. Badan Pemeriksa Keuangan
c. Presiden
d. Polisi Republik Indonesia

9. Di Nangrroe Aceh Darussalam (NAD) pelaksanaan Syariat Islam di tegakkan. Bagi yang melanggar peraturan contohnya berjudi akan dikenakan hukuman ……

a. Penjara
b. Pidana
c. Cambuk
d. Cacian

10. Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia adalah ……………….

a. Arab Saudi
b. Brunai Darussalam
c. Kamboja
d. Filipina

11. Kita harus menjalankan peraturan dengan sikap ……………….

a. takut
b. malas
c. menyepelekan
d. bertanggung jawab




12. Berikut ini yang tidak termasuk jenis-jenis peraturan perundangan-undangan tingkat pusat adalah ………………..

a. PP
b. Perda
c. Perpu
d. Perpres

13. Data yang tidak benar mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia adaalh
a. Indonesia terdiri atas 33 provinsi
b. Indonesia merdeka pada tanggal 19 Desember 1949
c. Lagu kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya
d. Bendera pusaka Indonesia adalah Sang Saka Merah Putih
14. Berapakah jumlah provinsi yang ada di Indonesia …………….

a. 30 provinsi
b. 34 provinsi
c. 33 provinsi
d. 32 provinsi

15. Pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita dari Jepara, Jawa Tengah adalah …..
a. Dewi Sartika
b. R.A. Kartini
c. Titik Puspa
d. Megawati


II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. NKRI singkat dari ………………….
2. Salah satu arti penting menjaga keutuhan Indonesia adalah untuk menghargai jasa para …
3. Ideologi bangsa Indonesia adalah ………………….
4. Pihak yang berwenang membuat dan mengeluarkan undang-undang adalah ……………...
5. Presiden pertama yang memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah …………
6. Hari pahlawan kita peringati setiap tanggal ………….
7. Rela berkorban demi nusa dan bangsa merupakan pelaksanaan Pancasila terutama sila ke……..
8. Apa yang dimaksud dengan “Bhineka Tunggal Ika” ……………………
9. Siapa yang dimaksud dengan pemerintah pusat ……………………
10. Apa yang dimaksud dengan tata tertib sekolah ……………………

Soal2 IPA SD Kls V

Nama : …………………………………
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Gaya tarik menarik antara dua massa atau benda disebut………………..

a. gaya otot
b. gaya listrik
c. gaya pegas
d. gaya gravitasi

2. Semakin besar gaya maka semakin . . . tenaga yg diperlukan

a. besar
b. kecil
c. sedang
d. tidak ada

3. Alat yang digunakan untuk mengukur gaya disebut ......

a. tensimeter
b. termometer
c. ohmmeter
d. dinamometer

4. Tanah liat jika ditekan berubah menjadi pipih, ini merupakan sifat gaya dapat . . .

a. mengubah berat benda
b. mengubah volume benda
c. mengubaharah gerak benda
d. mengubah bentuk benda

5. Jika permukaan benda licin maka memiliki gaya gesek yang . . .

a. besar
b. kecil
c. berat
d. sedang

6. Bola yang dilemparkan ke atas akan jatuh ke bawah, ini disebabkan karena adanya gaya

a. magnet
b. pegas
c. mesin
d. gravitasi

7. Yang merupakan contoh dari gaya pegas adalah . . .
a. buah jambu yang jatuh dari pohon
b. kerikil yang dilepaskan dari ketapel akan terlempar
c. motor yang bergerak karena adanya mesin
d. peniti yang menempel pada magnet
8. Seoarang anak mendorong meja karena adanya gaya .......

a. otot
b. pegas
c. gravitasi
d. gesekan

9. Berikut ini contoh dari gaya gravitasi adalah ......

a. orang menarik gerobak
b. sepeda motor bergerak maju
c. buah kelapa jatuh dari pohon
d. anak kecil mangayuh sepeda


II. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Magnet mempunyai dua kutub yaitu . . .

a. kutub timur dan kutub barat
b. kutub utara dan kutub selatan
c. kutub timur dan utara
d. kutub barat dan selatan

2. Berikut ini adalah benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet kecuali . . .

a. paku payung
b. peniti
c. jarum
d. kertas

3. Diantara gambar berikut ini, yang dapat ditarik oleh magnet adalah . . .

a.


b.


c.


d.


4. Apakah yang dimaksud dengan benda magnetis?
a. benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet
b. benda yang dapat ditarik oleh magnet
c. benda yang mengandung magnet
d. benda yang tidak mengandung magnet
5. Yang dapat ditarik oleh magnet ialah benda-benda yang terbuat dari . . .

a. kain
b. logam
c. plastik
d. karet

6. Diantara berikut ini, kemagnetan yang lebih tahan lama adalah kemagnetan . . .

a. besi
b. baja
c. plastik
d. karet

7. Jika kita mendekatkan dua kutub magnet yang senama, maka keduanya akan . . .

a. diam
b. menarik dan menolak
c. tolak menolak
d. tarik-menarik

8. Di bawah ini adalah bahan-bahan benda yang dapat ditarik oleh magnet kecuali . . .

a. logam
b. besi
c. nikel
d. karet

9. Kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh . . . penghalang antara magnet dan benda magnetis.

a. ketebalan
b. besarnya benda magnetis
c. besarnya magnet
d. beratnya benda


III. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Benda-benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut ......

a. sumber cahaya
b. sinar cahaya
c. berkas cahaya
d. pemantulan cahaya

2. Berikut ini adalah sifat-sifat cahaya, kecuali .....

a. cahaya merambat lurus
b. cahaya menembus benda gelap
c. cahaya dapat dipantulkan
d. cahaya dapat dibiaskan

3. Matahari, lilin, dan nyala api merupakan contoh dari .....

a. sumber cahaya
b. berkas cahaya
c. sinar cahaya
d. pemantulan cahaya

4. Berikut ini adalah benda-benda yang dapat ditembus cahaya, kecuali ......

a. air
b. kaca
c. papan tulis
d. gelas

5. Pensil yang dicelupkan ke dalam gelas berisi air akan kelihatan patah, hal tersebut karena pengaruh cahaya dapat ......

a. menembus benda bening
b. merambat lurus
c. dipantulkan
d. dibiaskan

6. Sinar yang jatuh pada permukaan benda yang halus mengkilap, maka terjadi ......

a. pemantulan difus
b. pemantulan baur
c. pemantulan teratur
d. pemantulan balik

7. Bayangan yang dapat kita lihat dalam cermin tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar disebut ....

a. bayang semu
b. bayangan nyata
c. bayangan sejati
d. bayangan pantulan

8. Yang merupakan contoh dari cermin cembung adalah ......

a. cermin untuk berkaca
b. lampu senter
c. sendok
d. spion pada motor

9. Yang merupakan salah satu sifat bayangan pada cermin datar adalah ......
a. jarak benda sama dengan jarak cermin
b. benda tidak sama tegak dengan bayangan
c. tinggi benda sama dengan tinggi cermin
d. tinggi benda sama dengan tinggi bayangan

IV. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Setiap alat yang berguna untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut . . .

a. tongkat
b. mesin
c. pesawat
d. dongkrak

2. Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah . . .

a. melipatgandakan gaya
b. menetapkan arah gaya
c. menempuh jarak yang lebih dekat
d. memperkecil gaya

3. Yang tidak termasuk kelompok pesawat sederhana yaitu . . .

a. tuas
b. bidang miring
c. roda berporos
d. benda berat

4. Permukaan datar dengan salah satu ujungnya lebih tinggi dari pada ujung yang lain disebut . .

a. bidang datar
b. bidang miring
c. tumpuan
d. kuasa


5. Yang digunakan untuk mengangat atau menarik benda adalah . . .

a. bidang miring
b. roda berporos
c. tuas
d. katrol

6. Dibawah ini adalah macam-macam katrol, kecuali . . .

a. katrol lepas
b. katrol tetap
c. katrol bebas
d. katrol majemuk

7. Posisi beban berada diantara kuasa dan titik tumpu, merupakan tuas golongan . . .

a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat

8. Disebut apakah gaya yang bekerja pada tuas?

a. beban
b. titik tumpu
c. fulcrum
d. kuasa

9. Contoh dari alat yang menggunakan roda berporos adalah . . .

a. setir mobil
b. timbaan air
c. gunting
d. jungkit-jungkit


V. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Yang melindungi bumi dari pancaran sinar dan panas matahari adalah . .

a. bumi
b. bulan
c. atmosfer
d. awan

2. Tersusun dari apakah lapisan kerak bumi?

a. batuan
b. udara
c. air
d. debu

3. Lapisan inti bumi dalam terbentuk dari . . .

a. udara
b. air
c. tanah
d. besi

4. Tersusun dari apakah matahari?

a. minyak
b. gas
c. batu
d. air

5. Yang merupakan bagian bumi yang paling panas adalah . . .

a. atmosfer
b. kerak bumi
c. mantel bumi
d. inti bumi

6. Energi dari inti matahari yang dilepaskan di permukaan matahari adalah sebagai . . .

a. udara
b. api
c. panas
d. hujan

7. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup disebut pelapukan . . .

a. logika
b. fisika
c. biologi
d. kimia

8. Yang tidak termasuk jenis tanah berdasarkan komposisinya adalah . . .

a. tanah berhumus
b. tanah berdebu
c. tanah berkapur
d. tanah liat

9. Batuan yang terbentuk dari magma dan lava yang membeku adalah . . .

a. batuan sediment
b. batuan serpih
c. batuan malihan
d. batuan beku

Pengertian Puisi/Prosa

Puisi : Pengertian dan Unsur-unsurnya

Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun, membentuk, membuat, menciptakan. Sedangkan kata poet dalam tradisi Yunani Kuno berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
Carlyle mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-katanya disusun sedemikian rupa, sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu seperti musik.
Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.
Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.
Putu Arya Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna konotatif.
Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
Ada juga yang mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengekspresikan secara padat pemikiran dan perasaan penyairnya, digubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan.

Yang Membedakan Puisi dari Prosa
Slametmulyana (1956:112) mengatakan bahwa ada perbedaan pokok antara prosa dan puisi. Pertama, kesatuan prosa yang pokok adalah kesatuan sintaksis, sedangkan kesatuan puisi adalah kesatuan akustis. Kedua, puisi terdiri dari kesatuan-kesatuan yang disebut baris sajak, sedangkan dalam prosa kesatuannya disebut paragraf. Ketiga, di dalam baris sajak ada periodisitas dari mula sampai akhir.
Pendapat lain mengatakan bahwa perbedaan prosa dan puisi bukan pada bahannya, melainkan pada perbedaan aktivitas kejiwaan. Puisi merupakan hasil aktivitas pemadatan, yaitu proses penciptaan dengan cara menangkap kesan-kesan lalu memadatkannya (kondensasi). Prosa merupakan aktivitas konstruktif, yaitu proses penciptaan dengan cara menyebarkan kesan-kesan dari ingatan (Djoko Pradopo, 1987).
Perbedaan lain terdapat pada sifat. Puisi merupakan aktivitas yang bersifat pencurahan jiwa yang padat, bersifat sugestif dan asosiatif. Sedangkan prosa merupakan aktivitas yang bersifat naratif, menguraikan, dan informatif (Pradopo, 1987)
Perbedaan lain yaitu puisi menyatakan sesuatu secara tidak langsung, sedangkan prosa menyatakan sesuatu secara langsung.

Unsur-unsur Puisi
Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik , bait, bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa diuraikan sebagai berikut.
Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata (diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.
Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.
Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa rima adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan enak didengar meskipun tanpa dilagukan.
Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilah misi penulis puisi disampaikan.
Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik.
Struktur batin puisi, atau sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut.
(1) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
(2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
(3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
(4) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
Sedangkan struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut.
(1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
(3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
(4) Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
(5) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
(6) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup (1) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo, 187:92]), dan (3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

Humanistik / makalah

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Menurut Teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. \proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Para ahli humanistik melihat adanya dua bagian pada proses belajar, ialah :
1. Proses pemerolehan informasi baru,
2. Personalia informasi ini pada individu.

Tokoh penting dalam teori belajar humanistik secara teoritik antara lain adalah: Arthur W. Combs, Abraham Maslow dan Carl Rogers.

a. Arthur Combs (1912-1999)
Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
Untuk itu guru harus memahami perlaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
Combs memberikan lukisan persepsi dir dan dunia seseorang seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.

b. Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang
(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.

c. Carl Rogers
Carl Rogers lahir 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois Chicago, sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Semula Rogers menekuni bidang agama tetapi akhirnya pindah ke bidang psikologi. Ia mempelajari psikologi klinis di Universitas Columbia dan mendapat gelar Ph.D pada tahun 1931, sebelumnya ia telah merintis kerja klinis di Rochester Society untuk mencegah kekerasan pada anak.
Gelar profesor diterima di Ohio State tahun 1960. Tahun 1942, ia menulis buku pertamanya, Counseling and Psychotherapy dan secara bertahap mengembangkan konsep Client-Centerd Therapy.
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
1. Kognitif (kebermaknaan)
2. experiential ( pengalaman atau signifikansi)

Guru menghubungan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai seperti memperlajari mesin dengan tujuan untuk memperbaikai mobil. Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.

Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
g. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggungjawab terhadap proses belajar itu.
h. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
Salah satu model pendidikan terbuka mencakuo konsep mengajar guru yang fasilitatif yang dikembangkan Rogers diteliti oleh Aspy dan Roebuck pada tahun 1975 mengenai kemampuan para guru untuk menciptakan kondidi yang mendukung yaitu empati, penghargaan dan umpan balik positif. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
1. Merespon perasaan siswa
2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
4. Menghargai siswa
5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan kebutuhan segera dari siswa)
7. Tersenyum pada siswa
Dari penelitian itu diketahui guru yang fasilitatif mengurangi angka bolos siswa, meningkatkan angka konsep diri siswa, meningkatkan upaya untuk meraih prestasi akademik termasuk pelajaran bahasa dan matematika yang kurang disukai, mengurangi tingkat problem yang berkaitan dengan disiplin dan mengurangi perusakan pada peralatan sekolah, serta siswa menjadi lebih spontan dan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi.

Implikasi Teori Belajar Humanistik
a. Guru Sebagai Fasilitator
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa guidenes(petunjuk):
1. Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas
2. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3. Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka.
5. Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.


Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa

Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas , jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa

Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku.

Sumber:
1. Psikologi Belajar: Dr. Mulyati, M.Pd
2. Psikologi Belajar: Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono
3. Psikologi Pendidikan: Sugihartono,dkk
4. Psikologi Pendidikan: Rochman Natawidjaya dan Moein Moesa
5. Landasan Kependidikan: Prof. Dr. Made Pidarta

Hakikat Sastra/Makalah

Hakikat Sastra Anak
Maret 18, 2009 — Wahidin
Disekolah Dasar, Pembelajaran Sastra dimaksudkan Untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikan karya sastra. Menurut Huck (1987 : 630-623) bahwa pembelajaran sastra di SD harus memberi pengalaman pada siswa yang akan berkontribusi pada 4 tujuan, yakni :
1. Pencarian kesenangan Pada buku
2. Menginterprestasikan bacaan sastra
3. Mengembangkan kesadaran bersastra
4. Mengembangkan apresiasi
Pembelajaran sastra di SD adalah Pembelajaran sastra anak. Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13 tahun. Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta. Unsur imajinasi ini sangat menonjol dalam sastra anak. Hakikat sastra anak harus sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak yang khas milik mereka dan bukan milik orang dewasa. Sastra anak bertumpu dan bermula pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan.
Jenis sastra anak meliputi prosa, puisi, dan drama. Jenis prosa dan puisi dalam sastra anak sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra anak dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu :
(1) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utama benda mati,
(2) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain manusia,
(3) sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu sendiri.
Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak. Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau senang membaca, senang dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin sehingga menuntun kecerdasan emosinya.
Kegiatan Belajar 2
Apresiasi Sastra Anak
1. Apresiasi berarti :
(a) kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya;
(b) penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu; dan
(c) kenaikan nilai barang karena harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah.
Sehubungan dengan materi pembelajaran sastra anak ini, pengertian apresiasi yang kita maksudkan di sini adalah pengertian pertama dan kedua, yaitu (a) kesadaran kita terhadap nilai-nilai seni dan budaya (sastra anak), dan (b) penilaian atau penghargaan kita terhadap sesuatu (sastra anak).
1. Ada tiga batasan apresiasi sastra anak, yaitu
(a) Apresiasi sastra anak adalah penghargaan (terhadap karya sastra anak) yang didasarkan pada pemahaman;
(b) Apresiasi sastra anak adalah penghargaan atas karya sastra anak sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra anak; dan
(c) Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggauli cipta sastra anak dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra anak.
1. Dalam melaksanakan apresiasi sastra anak itu kita dapat melakukan beberapa kegiatan, antara lain :
(a) kegiatan apresiasi langsung, yaitu membaca sastra anak, mendengar sastra anak ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan menonton pertunjukan sastra anak dipentaskan;
(b) kegiatan apresiasi tidak langsung, yaitu mempelajari teiri sastra, mempelajari kritik dan esai sastra, dan mempelajari sejarah sastra;
(c) pendokumentasian sastra anak, dan
(d) melatih kegiatan kreatif mencipta sastra atau rekreatif dengan mengungkapkan kembali karya sastra yang dibaca, didengar atau ditontonnya.
1. Ada tiga tingkatan atau langkah dalam apresiasi sastra anak, yaitu :
(a) seseorang mengalami pengalaman yang ada dalam cipta sastra anak, ia terlibat secara emosional, intelektual, dan imajinatif;
(b) setelah mengalami hal seperti itu, kemudian daya intelektual seseorang itu bekerja lebih giat menjelajahi medan makna karya sastra yang diapresiasinya; dan
(c) seseorang itu menyadari hubungan sastra dengan dunia di luarnya sehingga pemahaman dan penikmatannya dapat dilakukan lebih luas dan mendalam.
1. Setidaknya terdapat lima manfaat bagi kehidupan ketika mengapresiasi sastra anak, yaitu
(a) manfaat estetis,
(b) manfaat pendidikan,
(c) manfaat kepekaan batin atau sosial,
(d) manfaat menambah wawasan, dan
(e) manfaat pengembangan kejiwaan atau kepribadian.
Kegiatan Belajar 3
Pembelajaran Apresiasi Sastra Anak
1. Pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar meliputi tiga tahapan yang harus dilalui seorang guru, yaitu :
(a) persiapan pembelajaran,
(b) pelaksanaan pembelajaran, dan
(c) evaluasi pembelajaran.
1. Tahap persiapan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar bagi seorang guru dapat menyangkut dengan dirinya, yaitu
(a) persiapan fisik, dan
(b) persiapan mental.
Fisik seorang guru harus sehat jasmaninya, tidak sakit-sakitan. Mentalnya pun harus sehat jiwanya, tidak sakit ingatan.
Sementara itu, hal-hal teknis yang perlu dipersiapkan adalah:
(a) memilih bahan ajar,
(b) menentukan metode pembelajaran, dan
(c) menuliskan persiapan mengajar harian.
1. Bahan ajar harus sesuai dengan anak didik sehingga pertimbangan usia anak didik menjadi pilihan utama. Keberagaman tema, keberagaman pengarang, dan bobot atau mutu karya sastra yang akan dijadikan bahan ajar juga menjadi pertimbangan yang matang. Menentukan metode harus disesuaikan dengan kemampuan guru dan kebutuhan serta kesesuaian dengan keadaan siswa. Menuliskan persiapan mengajar harian merupakan salah satu bentuk keprofesionalan seorang guru. Penulisan PMH itu juga menunjukkan bahwa guru siap secara lahir batin hendak menyampaikan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar.
2. Pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar dapat dimulai dari kegiatan pra-KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) hingga KBM di kelas. Kegiatan pra-KBM dapat dilakukan dengan memberi salinan atau kopi teks sastra, diberi tugas membaca, menghafalkan, meringkas atau mencatat dan menemukan arti kata-kata sukar yang terdapat dalam teks sastra. KBM di kelas dapat dilakukan dengan memberi tugas membaca sajak, membaca cerita, berdeklamasi atau mendongeng di depan kelas, Setelah itu baru diadakan tanya jawab, menuliskan pendapat, dan berdiskusi bersama merumuskan isi, tema, dan amanat.
3. Evaluasi pembelajaran apresiasi sastra itu hendaknya mengandung tiga komponen dasar evaluasi, yaitu :
(a) kognisi,
(b) afeksi, dan
(c) keterampilan.
Pada umumnya dikenal dua bentuk penilaian, yaitu :
(a) penilaian prosedur, yang meliputi penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar, dan









MODUL 4 : STRUKTUR PEMBANGUNAN KARYA SASTRA
Kegiatan Belajar 1
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi


Sebuah karya sastra mengandung unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Keterikatan yang erat antarunsur tersebut dinamakan struktur pembangun karya sastra.
Unsur intrinsik ialah unsur yang secara langsung membangun cerita dari dalam karya itu sendiri, sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang turut membangun cerita dari luar karya sastra.
Unsur intrinsik yang terdapat dalam puisi, prosa, dan drama memiliki perbedaan, sesuai dengan ciri dan hakikat dari ketiga genre tersebut. Namun unsur ekstrinsik pada semua jenis karya sastra memiliki kesamaan.

Unsur intrinsik sebuah puisi terdiri dari tema, amanat, sikap atau nada, perasaan, tipografi, enjambemen, akulirik, rima, citraan, dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik yang banyak mempengaruhi puisi antara lain: unsur biografi, unsur kesejarahan, serta unsur kemasyarakatan.

Kegiatan Belajar 2
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Prosa


Unsur pembangun prosa terdiri dari struktur dalam atau unsur intrinsik serta struktur luar atau unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik prosa terdiri dari tema dan amanat, alur, tokoh, latar, sudut pandang, serta bahasa yang dipergunakan pengarang untuk mengekspresikan gagasannya. Tema prosa fiksi terutama novel dapat terdiri dari tema utama serta beberapa tema bawahan. Pada cerpen yang memiliki pengisahan lebih singkat, biasanya hanya terdapat tema utama. Alur merupakan struktur penceritaan yang dapat bergerak maju (alur maju), mundur (alur mundur), atau gabungan dari kedua alur tersebut (alur campuran). Pergerakan alur dijalankan oleh tokoh cerita. Tokoh yang menjadi pusat cerita dinamakan tokoh sentral. Tokoh adalah pelaku di dalam cerita. Berdasarkan peran tokoh dapat dibagi menjadi tokoh utama, tokoh bawahan, dan tokoh tambahan. Tokoh tercipta berkat adanya penokohan, yaitu cara kerja pengarang untuk menampilkan tokoh cerita. Penokohan dapat dilakukan menggunakan metode (a) analitik, (b) dramatik, dan (c) kontekstual. Tokoh cerita akan menjadi hidup jika ia memiliki watak seperti layaknya manusia. Watak tokoh terdiri dari sifat, sikap, serta kepribadian tokoh. Cara kerja pengarang memberi watak pada tokoh cerita dinamakan penokohan, yang dapat dilakukan melalui dimensi (a) fisik, (b) psikis, dan (c) sosial.
Latar berkaitan erat dengan tokoh dan alur. Latar adalah seluruh keterangan mengenai tempat, waktu, serta suasana yang ada dalam cerita. Latar tempat terdiri dari tempat yang dikenal, tempat tidak dikenal, serta tempat yang hanya ada dalam khayalan. Latar waktu ada yang menunjukkan waktu dengan jelas, namun ada pula yang tidak dapat diketahui secara pasti.
Cara kerja pengarang untuk membangun cerita bukan hanya melalui penokohan dan perwatakan, dapat pula melalui sudut pandang. Sudut pandang adalah cara pengarang untuk menetapkan siapa yang akan mengisahkan ceritanya, yang dapat dipilih dari tokoh atau dari narator. Sudut pandang melalui tokoh cerita terdiri dari (a) sudut pandang akuan, (b) sudut pandang diaan, (c) sudut pandang campuran. Dalam menuangkan cerita menggunakan medium bahasa, pengarang bebas menentukan akan menggunakan bahasa nasional, bahasa daerah, dialek, ataupun bahasa asing.


Kegiatan Belajar 3
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama


Karya sastra drama memiliki unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik yang diperlukan untuk membangun ceritanya. Unsur intrinsik drama terdiri dari tema, plot, tokoh, dialog, karakter, serta latar. Drama yang merupakan ciptaan kreatif pengarang harus memiliki tema yang kuat, agar tercipta sebuah cerita yang tak lekang oleh waktu. Tanpa adanya konflik, cerita drama akan terasa datar. Konflik terdapat di dalam plot, yang terjadi karena adanya ketegangan antartokoh. Tokoh drama terbagi menurut peran dan fungsinya dalam lakon. Menurut perannya tokoh terdiri dari tokoh utama, tokoh bawahan, serta tokoh tambahan. Di dalam drama fungsi tokoh sangat penting, yaitu sebagai tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Cakapan merupakan ciri utama drama yang mungkin berupa dialog namun dapat pula berbentuk monolog. Selain itu, ada pula karakter dan latar yang saling berhubungan erat. Latar dalam drama sangat mempengaruhi karakter tokoh.
DAFTAR PUSTAKA
Atmazaki. (1993). Analisis Sajak: Teori, Metodologi, dan Aplikasi. Bandung: Angkasa.

Bachri, Sutardji Calzoum. (1981). O, Amuk, Kapak. Jakarta: Sinar Harapan.

Damono, Sapardi Djoko. (1994). Hujan Bulan Juni. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Herfanda, Ahmadun Yosi. (1996). Sembahyang Rumputan. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Jabbar, Hamid. (1998) . Super Hilang. Jakarta: Balai Pustaka.

Laurence, Perrine. (1973). Sound and Sense: An Introduction to Poetry. New York: Harcout Brace Javanovich.

Nurgiyantoro, Burhan. (2000). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rampan, Korrie Layun. (1985). Puisi Indonesia Hari Ini: Sebuah Kritik. Jakarta: Yayasan Arus.

Waluyo, Herman J. (1991). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Yayasan Arus.

-----------. (2001). Drama, Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

Wellek, Rene dan Austrin Warren. (1990). Teori Kesusastraan. Melani Budianta (Terj.) Jakarta: Gramedia.

KISAH MALIN KUNDANG

Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga yang memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya.
Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. "Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak", ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata. Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan Ibu Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tibatiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu. Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang.
Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak.
Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang beserta istrinya. Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. "Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku", kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. "Wanita itu ibumu?", Tanya istri Malin Kundang. "Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku", sahut Malin kepada istrinya.
Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata "Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu". Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.

CERPEN - Seekor kera dan seorang putri

Seekor kera dan seorang putri
Pada suatu pagi yang cerah seorang putri menelusuri sebuah Hutan, tiba-tiba di tengah-tengah perjalanan sang putri bertemu dengan seekor kerayang sedang memetik sebuh apel yang kelihatannya sangat manis untuk dimakan. Dan ketika kera itu sedang memetik sebuah apel tiba-tiba terhenti sambil terhanyut melihat sesosok wanita nan cantik jelita.
Kemudian kera itupun turun dari pohon untuk menghampiri wanita itu, lalu kera itupun menyapa wanita itu dan bertanya .” hai wanita cantik hendak kemanakah engkau ini.” Lalu sang putrid menjawab.” Aku sedang mengelilimgi Hutan ini untuk mencari seseorang yang ada dalam mimpiku semalam. Kera itupun penasaran apa sebenarnya mimpi yang dialami wanita itu. Lalu kera itupun bertanya lagi .” hai wanita cantik, apakah gerangan mimpimu itu?.” Wanita itupun menjawab .” semalam aku bermimpi bertemu dengan seorang pria yang tampan dan gagah dihutan ini, dan dalam mimpiku itu aku menikah denganny.” Tak lama kemudian wanita itupun pergi berpamitan untuk pulang.
Sesampainya dirumah ayahanda sang putri sedang asik ngobrol dengan Seorang Pria, dan ternyata ayahanda sang putri hendak menjodohkan sang putri dengan pria tadi.
Singkat cerita merekapun akan segera melangsungkan pernikahan, dan sang putripun mengundang sang kera yang ditemuinya dihutan itu. Dan kera itupun datang sambil membawa sebuah kado yang berisi sebuah apel yang dipetiknya dihutan itu.
Namun entah apa yang terjadi setelah kera itu memberikan hadiah itu tiba-tiba sang putri enggan untuk melangsungkan pernikahan itu, kemudian ayahanda sang putripun geram dan bertanya-tanya, ada apakah ini. Sang ayahpun bertanya kepada sang putri.” Hai anakku, kenapa engkau enggan untuk melanjutkan pernikahan ini.”
Putri menjawab.” Aku bersedia melanjutkan pernikahan ini asal aku di izinkan untuk memakan apel pemberian temanku(kera).
Dan putripun di izinkan untuk memakan pemberian kera itu, namun setelah sang putri memakan pemberian itu (apel) tiba-tiba secara mengejutkan kera itu berubah wujud menjadi seorang laki-laki tampan dan gagah seperti yang ada dalam mimpinya itu. Kemudian merekapun menikah dan hidup bahagia selamanya.